stisapamekasan.ac.id – Pada tahun 2023-2024 saat ini, kampus STISA Pamekasan terus melaju dalam mengembangkan momentum kerjasama internasional di negeri Jiran Malaysia. Kerjasama level Internasional terbangun sejak tahun 2023 kemarin dengan memorandum of understanding (MoU) kemudian berkelanjutan dengan action/MoA yaitu penugasan mahasiswa KKN Internasional di Malaysia sebagaimana tempat yang telah direkomendasikan oleh pihak KBRI Kuala Lumpur.
Baca Juga : LP2MDI STISA: Resmi!! Melaksanakan KKN Internasional
Alhamdulillah, para pimpinan STISA dengan penuh semangat dapat melanjutkan komunikasi intensif by action dengan melakukan kunjungan langsung ke SB at-tanzil kg lindungan, SB at-tanzil Bukit Lanchong di wilayah Selangor serta ke pondok an-nahdloh di Tanjung Sepat wilayah pesisir barat Malaysia guna memastikan kegiatan tersebut sesuai dengan SOP KKN Internasional sebagai pedoman kesepakatan bersama.
Tepat pada hari Kamis 21 Maret 2024 kegiatan kunjungan internasional dimulai dari SB at-Tanzil kg lindungan, sedangkan para pimpinan STISA yaitu Dr. K. Ali Makki, M.Pd.I, (Rektor/Ketua), Ach. Dlofirul Anam, S.H., M.H (Waka 2), Samsuri, S.E., M.H. (Waka 3) dan Moh. Sa’e Affan, S.H., M.H. (Ka.Prodi HKI) diterima langsung oleh ketua koordinator SB at-Tanzil Ust. Fathor, S.Pd. dan dilanjutkan ke SB at-Tanzil Bukit Lanchong yang diterima oleh Ust. Hadi, S.Pd. sebagai ketua koordinator.
Sanggar Bimbingan (SB) at-Tanzil binaan IKABA-IMABA di semenanjung Malaysia ini berdiri sejak tahun 2019 dengan apresiasi dan respon Lora Thohir Abdul Hamid Bata-Bata kepada para TKI Malaysia yang masih tetap bisa ngajar meskipun di daerah perantauan. Sehingga semangat para alumni terus berkobar mengembangkan SB at-Tanzil yang hingga saat ini telah berjumlah 12 Sanggar Bimbingan yang tersebar di semenanjung Malaysia.
Pimpinan STISA pada hari Kamis itu juga terus melanjutkan kunjungan ke pondok pesantren an-nahdloh di Tanjung Sepat yang di asuh oleh Ust. Rizal dan Ust. Khairul Umam serta para pengurus lainnya. Peserta KKN Internasional yang ditugaskan di pondok an-nahdloh tersebut terdiri dari Mohammad Hakim dan Mahfud Riyadi. Sesuai informasi dari pengasuh pondok an-nahdloh dan SB at-Tanzil bahwa mayoritas santri yang belajar atau mondok terdiri dari anak-anak Indonesia yang telah lama tinggal di perantauan Malaysia. Pihak KBRI Kuala Lumpur menyarankan kepada empat mahasiswa KKN dari STISA agar senantiasa berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta menumbuhkan cinta tanah air Indonesia.
Dengan sejuta harapan dan doa, semoga kegiatan KKN Internasional STISA (Indonesia-Malaysia) dapat menebar kemanfaatan dan keberkahan serta terus berkelanjutan (sustainable) pada tahun berikutnya baik di wilayah Malaysia dan negara internasional lainnya. Amien
Editor : Zainudin