Pamekasan- Pada 11 November 2024, Sekolah Tinggi Ilmu Syariah As-Salafiyah (STISA)  menggelar acara Yudisium ke-V untuk tahun akademik 2023-2024 yang bertempat di Auditorium STISA. Acara ini dihadiri oleh sejumlah petinggi STISA, termasuk Pengasuh Pondok Pesantren As-Salafiyah K. Achmad Mudatsir Robi’, Rektor STISA bapak Ali Makki, serta pembantu Ketua 1 Bapak Moh Basri Qahir, pembantu ketua 2 bapak Samsuri, dan pembantu ketua 3 bapak Ach. Dlofirul Anam Selain itu, hadir pula para Ketua Program Studi, yaitu bapak Moh. Sai Affan, ketua Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI) dan bapak Lasan, ketua prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES).

baca Juga : Dialog Terbuka Pasangan Calon Tunggal Ketua Dan Wakil Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Periode 2024-2025

Dalam sambutannya, Ketua  STISA Pamekasan Dr. Ali Makki, M.Pd.I. menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang mendalam kepada para peserta yudisium. Beliau menyatakan bahwa yudisium ini bukan sekadar penanda berakhirnya masa studi di STISA Pamekasan, tetapi juga sebagai langkah awal bagi para lulusan untuk mulai berkontribusi dan mengamalkan ilmu mereka dalam kehidupan bermasyarakat. “Yudisium merupakan akhir dari proses belajar di STISA Pamekasan dan permulaan untuk kehidupan Masyarakat”ujarnya.

Ketua yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah As-Salafiyah Sumber Duko Pamekasan K.H. Achmad Mudatsir, M.H. Juga menyampaikan dalam sambutannya, “Yudisium merupakan tahapan akhir akademik, namun bukan berarti tahapan  terakhir untuk belajar, belajar harus terus diperjuangkan dalam bentuk proses lainnya, bahkan tantangan dan rintangannya malah lebih besar bahwa untuk menjadi manusia yang terbentuk maka harus terbentur “.  Dengan kata lain, manusia secara umum tidak akan pernah sempurna dan butuh perjuangan untuk menuju kesempurnaan, meskipun hal tersebut sulit untuk dicapai. Pada sesi terakhir pesan beliau “Jadilah kalian manusia yang banyak berkontribusi (anfa’uhum linnas) bagi bangsa, negara dan agama”. beliau juga perpesan kepada para mahasiswa/mahasiswi (peseserta Yudisium) untuk terus berjuang, kuat fisik dan mental, karena terkandang teori berbanding terbalik dengan keadaan reel ketika terjun di masyarakat.

Rangkaian acara yudisium dimulai dengan pembukaan yang dipimpin oleh Rektor STISA. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan kalam ilahi oleh saudara Ahmad, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta Mars dan Himne STISA. Sambutan juga disampaikan oleh Rektor dan Pengasuh Pondok Pesantren as-salafiyah.

Acara puncak, yaitu prosesi yudisium, berlangsung dengan penuh khidmat. Para mahasiswa satu per satu menerima penghargaan yudisium, tanda bahwa mereka telah menyelesaikan pendidikan di STISA. Di akhir prosesi, dilakukan pembacaan Surat Keputusan (SK) untuk skripsi terbaik sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian akademik yang istimewa. Gelar skripsi terbaik diberikan kepada Uswatun Hasanah dari program studi HES dan Amilus Sholeha dari program studi HKI. Keduanya menerima penghargaan tersebut sebagai pengakuan atas dedikasi dan kualitas karya ilmiah yang telah mereka hasilkan.

“saya juga tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan ini, butuh ketekunan, pantang menyerah dan semangat dalam menyelesaikan S1 ini, dan saya pribadi merasakan semakin tinggi semesternya semakin membara semangat saya” tutur Amilus Soleha Ketika ditanyakan terkait penghargaannya.

pewarta: nabila i. n

Leave a Comment